Skip to main content

Makan apa di malam tahun baru?


Waoooww.. tahun baru tiba.!!! Asooyy... Let's start the partyyy... Atao ke puncakk... Lihat live music juga ok... But, nope! I didn't do any of that. Tentu saja daku melakukan hal yang lebih luarrr biasaaaa... spektakuler!!! Huhahahaha (ehm..). Saya bekerja. Habis itu makan jagung bakar! Di pinggir jalan. Nawar. Oya, sebenarnya saya tidak makan, cuma nemenin makan pacar (Dian namanya) & ponakan2nya hehehe. 

Berhubung rumah doi di Cijantung, maka nongkrongnya dekat mall Cijantung. Ada kaya taman di depannya. Malam itu rameeee banget. Banyak banget yang nongkrong di sana. Banyak orang = banyak tukang jualan.Sebenernya aku prefer bakar-bakar sambil main kembang api timbang ke tempat berkumpulnya homo sapiens satu kecamatan seperti ini. Tapi karena tuntutan doi, yah dengan penuh rasa kasih sayang, kupenuhi juga. Jadilah kita berburu abang-abang, eh bang tukang jualan jagung bakar.

Yang beruntung adalah abang-abang yang jualan depan gereja. Soalnya ada tempat duduknya, jadi bisa nyante. Dengan harga Rp3.000,- dapatlah satu jagung bakar. Doi dan 2 ponakannya beli (si Fari yang kecil-banget, dan Feby yang biasa-banget). Sedang si Deva yang terlalu pintar ngomong sampai menyentuh level annoying, prefer burger (dia sebenarnya merajuk minta Kebab. Doner Kebab lagi. Tapi mana ada yang buka di jam 11 malam. Di Cijantung lagi!). Tapi dengan segala rayuan, paksaan dan todongan senjata, akhirnya Deva pasrah untuk makan burger gocengan yang nongkrong dekat situ. Hahaha siapa bilang kekerasan tidak menyelesaikan masalah?

Tapi ternyata jagungnya ga enak. Kurang seger, tidak muda dan kurang manis. Bumbunya juga ala kadarnya. Tapi si Fari & Feby tidak komplain apapun, enjoy saja dengan jagungnya. Karena masih masa pertumbuhan kali ya? Jadi kita enjoy saja, ramai!

Masalah mulai timbul sehabis makan. Karena mendapat asupan kalori yang cukup, anak-anak ini tiba-tiba jadi hyperaktif. Amat sangat banget mengganggu ketentraman para pasangan dan ABG yang sedang asyik masyuk di temaramnya malam (lagian, pacaran di dekat kerumunan orang). Si Fari & Feby dengan ikhlasnya main smackdown & berkoprol-ria di sekitar mereka. Saya sebagai yang ditua-kan, jadi nggak enak dong. Akhirnya saya & doi giring mereka pulang. Tapi sebelumnya Deva beli nasi goreng dulu (1 burger kurang buat dia). Lagi-lagi dapat nasi goreng yang tidak enak. Tidak ada rasanya. Hmm.. suatu saat Deva akan kuajak makan nasi goreng kambing di Kesehatan atau di Kebon Sirih. Di rumah Dian kita langsung main kembang api. Baru pertama kali ini nyalain kembang api yang meluncur dan meledak ke atas. Serruuu... That's it for now.

Comments

  1. Hahhaha baru tau kalo abis makan karbohidrat anak2 jadi hiperaktif :)

    ReplyDelete
  2. Iya. Saya dapat pengetahuan tersebut di SMA, di pelajaran EKOP.
    Eh, kok cuma ada 1 comment ya? Mana comment2 yg lama? Wah, importnya ga bener ini....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Salon Nadya Jatibening

Yang namanya cewek pasti suka nyalon, padahal ngabisin duit tuh :) Perawatan itu penting kan? Walau aku prefer karena berasa bersih dan relaks aja kalo abis nyalon. Udah setengah taun ini gue punya salon langganan, sebenernya jauh sih tapi tempatnya enak. Awal gue ke salon ini diajak temen yang dulu sering ksana trus berhubung gada barengan jadilah dia ga pernah ksana lagi. Kbayang kan rumahku di Cijantung, tu salon di Jatibening :D I called my friend 'teteh', biasanya di minggu pertama tiap bulan kita ksana, kalo ga sabtu ya minggu, maklum wanita karir :)) Dari luar salon ini kliatan biasa banget, tapi pas udah masuk area belakang.....wiiiiiihhh asik deh, suasana taman yang adem n bangunan bergaya bali bikin betah. Tenang dan sejuk, ga berasa di Jakarta (Jatibening kan Bekasi ya? :P), harganya juga bersahabat. Yang pasti kalo wiken mending book tempat dulu daripada nunggu lama. Ini area belakang salon, hijau n seger Diatas itu untuk tempat spa, Bali banget Taman luas, jadi ka

11 Tanda Anda Kecanduan Facebook

Okay, Saya akui ini sama sekali bukan posting yang original. Sudah banyak sekali yang membuat posting dengan topik ini. Walaupun, untuk blog yang di Indonesia, banyak sekali yang mengambilnya dari Kompas .  Atau cek ini: 5 tanda kecanduan FB versi Agoenk70 . Memang Facebook addict makin menggejala dimana-mana.  Tapi, boleh dong ike tambahkan versi ike (walalu ini juga comot sana comot sini :P) : 1. Kamu merasa populer bila seseorang "tag" kamu di sebuah photo. 2. Kamu nganggap "poking" termasuk jenis flirting. 3. Kamu punya temen FB yg belum pernah ketemu sama sekali. 4. Setiap habis dapat temen baru, kamu langsung cari dia di FB. 5. Kamu menganggap menyelesaikan kuis "Mirip artis siapakah Saya" lebih penting daripada mengangkat telpon dari si Boss. 6. Kamu pernah "maksa" orang untuk bergabung ke FB, hanya agar kamu bisa "friend" sama dia di FB. 7. Kamu yakin bahwa image-mu sangat tergantung dengan gambar di profilemu. 8. Kamu sudah me

LessThanThirteen Online Shop

Apakah Kamu merasa dirimu Unik? Berbeda dari yang sodara-sodaramu? Berbeda dari teman-temanmu? Apakah pilihan perilaku, pilihan alat mandi, pilihan teman-teman ataukah pilihan olah ragamu berbeda dari orang-orang kebanyakan? Masih belum yakin kamu unik atau umum? Coba cek: Apakah ketika semua teman-teman kuliah sibuk percantik halaman Friendster -nya, kamu sudah sibuk dengan Facebook ? Dan sekarang tiap bergerak 1 langkah, langsung update Twitter ? Apakah ketika ibumu memilih untuk putar " Cinta ini membunuhku "nya D'Masiv , kamu pilih dengerin " Lupa Lupa Ingat "nya Band Kuburan ? Apakah ketika orang-orang nyebrang jalan Sudirman via jembatan penyeberangan, kamu pilih lari - lompat pagar pembatas - memaki motor yang tidak mau berhenti - dan terengah-engah sampai di seberang - kemudian baru sadar kalau 640 yang ke arah Sarinah lewatnya di seberang jalan? (OK, kalau ini sih bukan unik, tapi dumb. Jangan dilakukan. Dan sangat melelahkan untuk balik lagi. Been ther